Samuel Hutabarat sudah mendengar mengenai usulan agar nama anaknyaBrigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J diabadikan menjadi nama jalan. Nama Brigadir J rencananya akan menjadi penanda jalan diwilayah Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muarojambi, Jambi. Samuel tidak menyebut pihak yang mengusulkan nama Brigadir J menjadi nama jalan.
Pengakuan Samuel, ia bahkan sudah pernah diperlihatkan surat permohonan pengajuan nama jalan tersebut. Bahkan ia mengoreksi usulan nama itu. Ia ingin agar ditambahkan gelar Sarjana Hukum (SH) di belakang nama mendiang anaknya tersebut. "Ada dibikin permohonan ke desa, ku tengok Brigadir Yosua Hutabarat, Terus saya bilang tambahin SH dia sudah sarjana hukum," kata Samuel.
Lokasi jalan yang diusulkan tersebut adalah jalan di dekat TPU tempat Yosua dimakamkan. "Jadi jalan ke makam itu, arah masuk ke makam," ucapnya. Rohani Simanjutak, bibi Brigadir Yosua mengatakan wacana agar nama keponakannya itu diabadikan menjadi nama jalan sudah muncul sebelum ekshumasi.
"Memang dari kemarin waktu kami sering jaga malam itu, sering ditanya simpang mana? Simpang Brigadir J, jadi sudah dibilang simpang Brigadir J," jelasnya. Diketahui, jalan ke lokasi TPU tempat Yosua dikubur memang berada di persimpangan. Saat ini simpang arah ke makam tersebut dinamakan Simpang Yanto. Walakin nama tersebut bukan nama resmi, digunakan karena orang yang pertama mendirikan rumah di sana bernama Yanto. Namun semenjak Brigadir Yosua dimakamkan di dekat simpang tersebut, sering dibilang simpang Brigadir J.
"Jadi dari situ mulainya, makanya ada yang usul ngirim surat permohonan," ucapnya. Kemarin, kediaman orang tua Brigadir Yosua masih kedatangan tamu. Kemarin ada PGRI Provinsi Jambi, kerabat orang tua Yosua dari Riau dan dari Jaringan Suara Nasional (JSN). Perwakilan dari JSN, telah menyampaikan mereka mengusulkan kepada Kapolri menaikkan setingkat pangkat Brigadir Yosua.
Ketua PGRI Provinsi Jambi, Lukman menyampaikan kedatangan PGRI ini sebagai bentuk rasa kebersamaan. "Ibu Rosti ini guru sekaligus alumnus SPG Jambi yang jelas kami datang ke sini bersilaturahmi karena beliau keluarga yang sedang mendapat musibah yang merupakan keluarga besar PGRI dan SPG," ucapnya. Sementara itu kemarin Putri Candrawathi, istri Irjen Ferdy Sambo kembali menjalani pemeriksaan sebagai tersangka.
Pemeriksaan terhadap Putri Candrawathi digelar pada pagi hari. Namun, untuk kedua kalinya, Putri kembali menghindari awak media saat mendatangi Bareskrim Polri. Diketahui, tim khusus (Timsus) Polri bakal kembali memeriksa empat tersangka dugaan kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J, kemarin. Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi menyampaikan bahwa keempat tersangka itu adalah Putri Candrawathi, Kuat Maruf, Bripka Ricky Rizal dan Bharada Richard Eliezer alias Bharada E.
Selain mereka, kata Andi, penyidik juga bakal memeriksa asisten Putri Candrawathi bernama Susi. Pemeriksaan tersebut bertujuan untuk membandingkan keterangan para tersangka. "Konfrontir ada lima orang, PC, Susi, Kuwat, Ricky, Richard," kata Andi. Ia menuturkan bahwa mereka diperiksa untuk membandingkan keterangan terkait peristiwa yang terjadi Magelang, Jawa Tengah.
Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, melarang Putri bepergian ke luar negeri selama 20 hari ke depan.